Tuesday 7 July 2015

Ulasan Surah AN-NAML



Surah 27: 
 
AN-NAML (semut),

Surah An-Naml terdiri atas 93 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah dan diturunkan sesudah surah As-Syuaraa.

Dinamai dengan “An-Naml”, kerana  pada ayat 18 dan  19 terdapat  perkataan “an-Naml” (semut), dimana  raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman  a.s. dan  tentaranya yang akan lalu ditempat itu.  Mandengar perintah raja semut kepada anak buahnya itu, Nabi Sulaiman tersenyum dan takjub atas peraturan  kerajaan semut itu dan beliau mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan nikmat kepadanya berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentera yang terdiri atas jin, manusia, burung dan sebagai nya.  Nabi Sulaiman  a.s. yang telah diberi Allah nikmat yang besar itu telah merasa takbur dan sombong, dan sebagai seorang hamba Allah mohon agar Allah memasukkan kedalam golongan orang-orang yang soleh.  

Allah s.w.t. menyebut binatang semut dalam surah ini agar manusia mengambil pelajaran dari kehidupan semut itu.   Semut adalah binatang  yang  hidup berkelompok didalam tanah, membuat liang dan ruang yang bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan musim dingin.  Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini, dinyatakan Allah dalam ayat ini dengan bagaimana rakyat semut mencari perlindugan dengan segera agar jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s.  dan tenteranya, setelah menerima peringatan dari rajanya.  Secara tidak langsung Allah mengingatkan juga kepada manusia agar dalam berusaha untuk mencukupkan keperluan sehari-hari, mementingkan  pula kemaslahatan bersama dan sebagainya,  rakyat semut mempunyai organnisasi dan kerja sama yang baik pula.  Dengan  mengisahkan kisah Nabi Sulaiman a.s. dalam surah ini, Allah  mengisyaratkan hari depan  dan kebesaran nabi Muhamnad s.a.w.  Nabi Sulaiman a.s. sebagai seorang nabi rasul  dan raja yang dianugerahi kekayaan yang melimpah-luah, begitu pula Nabi Muhammad s.a.w. sebagai seorang nabi, rasul  dan seorang kepala negara yang ummi dan miskin akan berhasil membawa dan memimpin umatnya kejalan Allah.



Sumber 1;
Khatam terjemahan ayat-ayat  An-Naml (1-93),
[FB]
http://www.facebook.com/groups/310202602372130/doc/485731551485900 




.